Kamis, 22 Juni 2017

Reading Tips Untuk TOEFL!


Here are ten tips to help you prepare for the TOEFL reading test. These tips, tricks and strategies will help improve your overall TOEFL score.

1.      You Need to Read for the TOEFL
 Ø  It might sound obvious, but the best way to practice for TOEFL reading test is to read as much as possible beforehand on as wide a variety of topics as possible.
 Ø  Current affairs, health, sports, it doesn’t matter. Also, cover all the media in your reading materials like books, online texts, and magazines.
 Ø  This is really a great long term strategy. If you think you might take the TOEFL someday, start reading in English a little bit every day, right now!

2.      Keep a Vocabulary NotebookAs you read to study for the TOEFL
 Ø  keep a notebook and a dictionary by your side. Every time you discover a new word, write write it in your notebook to study later.
 Ø  This will help you develop a strong vocabulary that should be a great help to you when you sit TOEFL’s reading test.

3.      Practice Past Tests
 Ø  You need to always remember that TOEFL is a standardized test. This means it always follows the same format. Take TOEFL reading practice tests to help prepare. You’ll be much more comfortable with the test this way.

4.      Practice Staying Within The Time Limit
 Ø  When you take practice tests, set a timer so that you can be sure you’re doing each part within the 20 minutes you normally get during the test. Remember that in TOEFL iBT the software will cut you off when you reach the time limit so it is critical you learn to work within it.

5.      Learn to Skim
 Ø  In English, skimming involves reading a passage quickly and understanding a text by extracting the important details at a glance. This is a crucial skill for the TOEFL reading test. Practice doing this with passages as you get closer to taking the exam.

6.      Practice Summarizing
 Ø  Never presume you know the meaning of a text while you are reading it. Always stop at the end of each paragraph and try to summarize what you have just read (even if it have to whisper it to yourself).

7.      Highlight (if you need to)
 Ø  Highlighting important data like vocabulary, dates and places might help you relax and order your thoughts. Go ahead and do this while you are reading if it helps.

8.      Learn To Guess Unfamiliar Words
 Ø  When you are faced with a new word what do you do? Panic? Consult a dictionary? Neither of these responses will help you in your exam. Learn to guess the meaning of new words from the context of a passage or the words and paragraphs which surround it. Reading will help with this.

9.      Learn To Pick Out Pronouns
 Ø  When you speak, you know there is a big difference between the pronouns he, she and it. It is the same when you are reading. Learn to pay attention to the pronouns in a text so you know to whom or what it is referring, especially if there are multiple characters in the text. This could be the difference between you answering a question correctly and incorrectly.

10.  Relax
 Ø  order to really capture the meaning of a text, you need to be relaxed so that you can focus on it completely. If you are very nervous you might miss important, and maybe obvious, points. Develop relaxation techniques like deep breathing during the test or even a yoga session before it! Whatever keeps you calm and works for you should not be ignored.

Referensi :

Selasa, 13 Juni 2017

CHAPTER 3



CHAPTER 3

Putri tak mengetahui tentang hal itu, yang Ia tahu hanyalah kekasihnya. Putri shock pada berita meninggalnya kekasihnya. Semenjak saat itu tak ada lagi yang Putri tahu, Putri hanya mengurung dirinya di kamar tanpa mengetahui lagi tentang dunia luar. Baru seminggu setelah kejadiaan itu Putri pun berhenti menyendiri dan hingga tiba saat ini baru Putri melangkahkan kaki kesekolah.

“ temannya itu sama seperti kamu Put, Ia punya kekasih. Dan seperti sama yang kamu rasa. “ sambung Nindi bercerita lagi.
“ aku gak tau tentang temannya itu Nindi, siapa namanya ? “ tanya Putri masih dalam berduka
“ seingat aku kiki gitu deh namanya… aku juga kurang tahu banyak sih, tapi ets….. tunggu bentar ! “ Nindi mengeluarkan hanphone dari saku bajunya lalu mengotak atik dan memperlihatkan sebuah foto dan menunjuk salah satu dari mereka yang ada didalam foto itu.
“ ini dia “ telunjuk tangan Nindi menunjuk satu sosok yang ada didalam foto tersebut.

Oo..o…,, Putri sontak lagi lagi terkejut, hari yang aneh penuh dengan kejadian yang membingungkan dengan misteri teka teki penuh tanda Tanya. Foto yang di tunjuk oleh Nindi tak lain ialah Ricky yang baru beberapa waktu lalu hadir disini menemui Putri. Sosok yang misterius meninggalkan tanda Tanya di kepala Putri kini sudah terjawab siapa dia. Putri hanya menahan air mata yang seakan memang telah habis terkuras kering tak berair. Terang saja, hal ini yang membuat matanya sembab. Keadaan hening walau secara normal suasana saat itu telah riuh. Tanpa di sadari bel pun telah berbunyi menandakan jam pelajaran pertma akan segera di mulai.

“ aku juga seperti mu Put, aku juga turut merasakan apa yang Ia rasakan, kehilangan..... ! aku tak bisa mengelak kenyataan. takdir memang terkadang tak seirama dengan apa yang kita inginkan. Aku tak bermaksud meninggalkannya. Andai dia tahu, aku tak sanggup melihat Ia menangis. Ingin aku memeluknya, menenangkannya, menghapus kesedihannya dan satu hal yang aku ingin lakukan. Aku ingin membuat Ia tersenyum. Tapi, hal itu tak bisa tuk aku lakukan untuknya. Sikapnya seperti kamu saat ini Put. Membuat aku tidak tenang meninggalkannya pergi jauh ! “

Ucapan Ricky yang pagi tadi masih terngiang di telinga Putri. Entah mengapa, seakan kata kata itu menyiratkan punya pesan tersendiri untuk Putri. Putri melihat bintang dari jendela kamarnya menyendiri terus memandangi langit. “ engkau pasti berada di antara bintang itu, Putra. “ ucap Putri. Tatapan yang merasakan kesepian. Rasa kehilangan itu sampai detik ini pun masih terasa. Baru saja Putri bersama sama tertawa namun karena waktu, kini Putra pun telah tiada.
Malam pun semakin larut. Jam dinding telah menunjukkan pukul dua dini hari. Namun rasa kantuk belum juga menyerang mata Putri. Putri masih menatap langit dengan tatapan hampa terpaku menerawang dimensi lalu saat saat indah bersama Putra sang kekasihnya. Hingga Putri pun mulai lelah, beranjak menutup jendula. Putri pun merebahkan badannya di kasur dan mulai berkelana kealam bawah sadarnya.
Saat itu di mimpinya, Putri tengah berada di taman yang indah, tampak sebuah telaga dan ada sebuah kursi kecil di tepi telaga, tampak satu sosok cowok yang tak asing lagi bagi Putri. Putri sangat mengenalnya. Ya, itu adalah Putra kekasihnya. Putri pun berlari menghampiri Putra yang menyambut kedatangan Putri dengan sunyuman. “Sayang.... aku merindukan mu, aku kesepian tanpa kehadiran mu.

” Sapa manja Putri sambil memeluk Putra.
“ sayang, aku juga merindukan mu.” Membalas pelukan Putri.
“ sayang, aku tak ingin melihat kau larut dalam kesedihan, maukah kau berjanji satu hal untuk aku ? Tanya Putra.
“ apa itu ? “
“ aku ingin kau selalu tersenyum meski tanpa ada aku menemani mu di samping mu sayang ? berjanjilah pada ku jika kau memang mencintai ku. “ ucap lembut Putra.
“ aku tak bisa Putra, aku tak bisa !. “ air mata Putri perlahan mulai menetes.
“ kamu pasti bisa ! mengertilah tentang hidup. Sadari keadaan ! apa yang ada di dalam hidup ini hanyalah sebuah titipan, tanpa kita sadari, Tuhan bisa saja mengambilnya. “ kata Putra lembut menjelaskan.
“ apa ini memang harus aku lakukan Putra ? “
“ iya sayang, tersenyumlah. Aku akan tenang berada diatas sana. Percayalah, aku selalu mengingatmu. Aku akan merasa sedih jika kau selalu menangis karena kepergian ku. Aku ingin kamu bisa jadi sosok yang tegar meski tanpa aku. Memang aku tak inginkan adanya perpisahan di antara kita. Namun, waktulah yang telah memanggil ku sayang…”
Dengan berat hati “ Putra, aku akan mencoba ! .” ucap Putri sambil berusaha menampakkan senyumannya.
“ aku ingin hati mu rela agar aku bisa tenang sayang. “ kata Putra.

Dari telaga itu, berlabuh sebuah kapal besar entah berasal dari mana. Tampak di atas kapal terlihat Ricky yang melambaikan tangan kearah Putri dan Putra.

“ sayang aku akan pergi, waktu ku telah menjemput ! ingat pesan ku.”
“ aku ingin ikut bersamamu Putra. Jangan tinggalkan aku,..” rengek Putri.
“ jangan sekarang sayang, percaya yakinkan aku di sana akan selalu menunggu mu.” Putra kecup kening Putri sebelum beranjak melangkah kan kaki kekapal.
“ sayang, biarkan aku tenang diatas sana tanpa kau usik dengan kesedihan mu karena aku. “ ucap Putra terakhir kalinya.

Kapal pun perlahan menjauh membawa Putra dan Ricky pergi, ada rasa enggan di hati namun Putra tak bisa berbuat apa apa terhadap keadaan. Ada tampak kesedihan diraut wajah putra. Sementara itu Putri dari pinggir telaga terus menerus memanggil manggil Putra “ jangan tinggalkan aku Putra…… jangan ……….! “ terus saja berteriak hingga Putri pun tersadar terbangun dari mimpinya itu. Tampak sepucuk surat telah tergeletak berada di sampingnya. Surat yang entah dari mana, Putri pun membuka untuk segera membacanya.


Putri,,,,,
Terus tampakan selalu senyum mu untuk ku………
Ku tak kan ingin air mata mu menetes memancarkan kesedihan karena diri ku…..
Aku memang bukan jodoh mu di dunia ini,
yakinkanlah ada sesuatuu yang lebih indah dari aku di depan sana menunggu untuk mu……..
Aku mungkin bisa pergi meninggalkan mu……
Tapi tidak cinta ku….
Cinta ini akan tetap ada menanti mu di alam sana…..
Forever
Putra



Beberapa hari kemudian, Putri tak menampakkan raut wajah yang kusut seperti kaset kusut, murung tak menentu. Karena satu janji untuk mengenang cintanya. Tak ingin menampakan kesedihan itu lagi untuk Putra. Biarkan cerita ini mengendap dalam sebuah memori ingatan yang takkan terlupa menjadi sejarah kenangan indah bahwa dalam hidup Putri pernah ada Putra. “Senyum ini selalu ku persembahkan untuk mu… abdi ku yang terakhir atas cinta kita. Aku ingin kau tenang berada di alam sana.”ucap dalam hatinya tulus. Sambil menatap langit dan tersenyum Putri pun berkata lagi“ Putra, kau kado terindah yang pernah di titipkan Tuhan untuk ku” dari kejauhan di atas sana Putra membalas senyuman Putri.

THE END...

CHAPTER 2



CHAPTER 2
Tersentak dari lamunan, Putri menatap asal suara dan tanpa di sadari, satu sosok cowok telah berada duduk disampingnya. “ kamu siapa ? “ mulai berbicara , Tanya Putri yang agak terkejut akan kehadiran cowok itu. Sambil tersenyum cowok itupun menjawab. “ aku Ricky, kamu tentu sangat mengenalku Putri. “
Tersentak dari satu sosok yang berada di sebelahnya itu, Putri berusaha mengingat “ siapa dia ? mengapa bisa mengenal ku ? “ Tanya Putri pada dirinya. “ ah entahlah ! “ Putri pun membuyarkan fikirannya seakan ingatannya buntu untuk mengingat ingat apapun yang ada. “ aku mengerti perasaan mu, kehilangan itu satu hal yang menyedihkan. “ ucapnya lembut
Putri merasa heran dengan sosok cowok tersebut. Seakan cowok itu tahu semua tentang Putri. 
“Tapi siapa?“ satu tanda Tanya yang muncul di dalam benak Putri.
“apa yang harus kamu mengerti tentang aku ? diri ku dan keadaan ku ?“  ucap Putri agak sinis.
“ karena aku sama seperti mu Putri. Aku pun kehilangan!“ raut wajah Ricky berubah muram, Ricky menunduk, Ricky pun mulai bercerita lagi. Sontak membuat Putri menjadi merasa bersalah atas ucapan yang baru saja Putri lontarkan.
“ aku juga seperti mu Put, aku juga turut merasakan apa yang Ia rasakan, kehilangan..... ! aku tak bisa mengelak kenyataan. takdir memang terkadang tak seirama dengan apa yang kita inginkan. Aku tak bermaksud meninggalkannya. Andai dia tahu, aku tak sanggup melihat Ia menangis. Ingin aku memeluknya, menenangkannya, menghapus kesedihannya dan satu hal yang aku ingin lakukan. Aku ingin membuat Ia tersenyum. Tapi, hal itu tak bisa tuk aku lakukan untuknya. Sikapnya seperti kamu saat ini Put, Membuat aku tidak tenang meninggalkannya pergi jauh!“ ucap Ricky bercerita menerawang lurus kedepan.
“ kenapa kau harus meninggalkannya, jika kau tak ingin melihat kesedihannya ?.“ Tanya Putri merasa heran.
“ Put, kau tentu akan mengerti dengan sendirinya maksud dari kata yang baru saja aku lontarkan.“ nada Ricky yang misterius.
Tampak dari kejauhan satu sosok cowok yang melihat Putri dan Ricky. Ia ingin rasanya pergi mendekat menghampiri lalu memeluk Putri, ada rasa kesedihan yang memilukan melihat Putri yang seperti itu. Namun dari luar muncul dua cewek masuk kekelas yang sedang tengah berbincang bincang satu sama lain. Melihat Putri yang sedang duduk, mereka pun menghampiri.
“ Putri!“ sapa Sesil lalu mendekat menghampiri Putri. Sontak Putri pun tersentak dan memandang mereka.
“ kamu yang sabar ya, gak terasa sudah satu minggu kamu baru masuk ke sekolah. Kami kangen sama kamu, tau...!.“ ucap Nindi agak centil mencoba menghibur Putri sambil memeluk sahabatnya itu.
“ gak ada yang kan abadi Put ! meski dia telah tiada, percayalah ! dia pasti gak akan inginkan orang yang Ia tinggalkan seperti kamu ini Put, murung gak habis habisnya ! masih ada warna lain dari cinta yaitu kita sahabat kamu. “ Ucap Sesil secara hati hati berusaha menghibur.
“ iya Sob, mungkin aku hanya belum terbiasa dengan keadaan seperti ini.“ ucap Putri menenangkan diri.

Teringat Putri akan sosok Ricky. Putri menelusuri sudut pandangnya kesegala arah. Tampak bingung raut wajahnya mencari cari satu sosok yang beberapa waktu lalu menemani Putri dan secepat kilat tanpa disadari dengan waktu yang bersamaan datangnya Sesil dan Nindi masuk kekelas menghampiri Putri. Sosok Ricky telah raib, ditelan bumi hilang entah kemana. Meninggalkan tanda Tanya yang menggantung.
“ ada apa Put ? apa yang sedang kamu cari ? “ Tanya Sesil agak heran.
“ aku mencari Ricky, Sil ! tadi sebelum kalian berada di sini, dia ada. Kalian ada gak ngeliat dia pergi ? “ Tanya Putri.
“ Ricky ? siapa dia ? kita hanya bertiga dikelas ini, gak ada yang lain. “ jawab Sesil.
“ ye…….. kamu ini Put, ngelawak ya ? gak lucu deh,,,,, masih pagi tau ! “ celoteh Nindi.

Putri tak menghiraukan ocehan Nindi, Putri malah merasa bingung, heran dan terus berusaha mencari sosok Ricky yang misterius. Datang secara tiba tiba dan pergi tanpa di duga. Putri melangkahkan kaki keluar teras kelas dari kejauhan Putri melihat Ricky dan satu sosok cowok, mereka menoleh kearah Putri dengan memandang tanpa ekspresi. Tak ada tawa maupun air mata. Tatapan yang tak bisa dijelaskan. Perlahan sosok mereka pergi semakin menjauh menghilang di lorong lorong kelas.
“ hei ! “ sapa Nindi mengejutkan.
“ oh ya, kenapa ? “ Putri terkejut.
“ masuk yuk, ada sesuatu yang pengen aku sampein nih... “ menarik Putri yang di teras luar menuju kedalam kelas.
“ Put. “ dengan hati hati kini Nindi berkata. “ dua hari yang lalu, teman yang di bonceng oleh Putra meninggal setelah koma beberapa hari di rumah sakit akibat kecelakaan itu. “
“ apa ? “.....................

Datang Lalu Pergi... Seperti Merpati Pengantar Surat



CHAPTER 1
Pagi seperti biasanya, Putri langkahkan kaki menelusuri lorong lorong koridor sekolah menapaki jejak menuju kelas. Saat itu hanya ada beberapa siswa yang hilir mudik berjalan santai menuju kelas masing masing. Terik matahari yang mulai meninggi. Namun, pagi itu tampak sepi. Langkah Putri yang perlahan berjalan santai agak lambat seakan akan tak berpijak lagi pada sang bumi. Tibalah Putri dikelas hanya seorang diri lalu segera duduk dikursinya yang berada di pojok belakang. Matanya agak terlihat sembab, sipit seperti anak cina. Tanpa kata hanya diam dalam berjuta bahasa. Namun matanya yang berbicara dengan apa yang telah terjadi, matanya sekali lagi menerawang waktu itu, sebelum terjadi sesuatu yang membuatnya jadi seperti ini, seperti kehilangan arah untuk hidup, seakan bila awan mendung yang berada di langit yang memuntahkan air matanya tak lagi menghadirkan cahaya cerahnya mentari, bahkan di saat air mata langit mulai mereda menetespun tak akan bisa ditemui lagi pelangi, serta waktu pun mungkin tak terasa berjalan lagi, dan satu hal yang ingin Putri inginkan hanyalah ingin pergi bersamanya... menyusulnya.... “ huft “ hela nafas Putri. 
Masih jelas memori ingatan seperti apa masa masa indah bersamanya, semua tampak begitu indah, keceriaan yang menghiasi kebersamaan mereka, dan apabila ada duka yang menghampiri tetap akan hadir keceriaan lagi. Putra, satu nama yang telah beberapa tahun belakangan ini mengisi hari hari yang Putri lalui. Tapi seketika ibarat pelangi tertutup kabut awan kelabu tanpa pernah lagi warna warna itu muncul, semenjak bermula satu minggu lalu dimana hari itu telah terjadi sesuatu pada Putra kekasihnya, Putra mengalami sebuah kecelakaan tertabrak bus yang sedang melintasi jalan yang mengakibatkan seketika itu juga menghembuskan nafas terakhir, pergi berada kealam yang berbeda. Putra telah pergi untuk selamanya tanpa pernah ada kesempatan untuk kembali.
Tanpa Putri sadari, dua sosok cowok sedari tadi telah memperhatikan Putri, salah satu dari mereka menghampiri Putri sementara yang satunya masih tetap berdiri memantau dari kejauhan.

“ hai ! “ sapa cowok misterius menghampiri Putri.